Senin, 22 Juli 2013

0 Pondok Pesantren Sebagai Ujung Tombak Perekonomian Sosial


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

Pondok Pesantren Sebagai Ujung Tombak Perekonomian Sosial


Siapa yang tidak senang jika masyarakatnya sejahtera. Tentu semuanya menginginkan betul, melihat suasana hidup yang aman dan tentram, merasakan betapa nikmatnya kehidupan yang kita lakoni. Satu yang perlu dicatat bahwa dalam dilematisasi zaman seperti sekarang ini, dengan kategori  neo-globalisasi, perekonomian telah menjadi bidang kemaslahatan yang menebar buih-buih pembangunan dalam begitu banyak dinamika kemasyarakatan. Pembangunan tidak lepas dari perekonomian, dinamika kemasyarakatan telah dipenuhi  dekonstruksi pemerataan tingkatan sosial serta strata sosial. Dibutuhkan eksistensi untuk menjalin kinerja yang solid dan konsis sampai masa mendatang.
Pondok pesantren adalah salah satu pergerakan yang menanamkan nilai-nilai dasar yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits, dengan kata lain pergerakan ini bukanlah satu pergerakan yang dibentuk begitu saja secara lumrah, ada tujuan tertentu mengapa terdapat pembentukannya. Proses pembelajaran yang diberlakukan juga mengacu pada Al-Quran dan As-sunnah (Hadits), sehingga dapat berkesinambungan dengan arus zaman. Kita lihat saja tatanan kehidupan pondok pesantren sebagai satu contoh sampel tingkat serta strata kehidupan yang baik dalam berdinamika.
Dalam bidang ekonomi, pondok pesantren merupakan gerakan spiritual amal yang bersosialisasi langsung dengan masyarakat. Namun sejauh yang kita ketahui, pondok pesantren bukanlah pergerakan ekonomi yang faknya adalah mengentaskan kemiskinan yang kini semakin meraja lela saja. Hanya saja, pesantren adalah satu pengembang perekonomian dalam pembangunan negara.
Banyak Pengembangan di bidang ekonomi, pada umumnya pondok pesantren berkecimpung dalam berbagai jenis usaha ekonomi di sektor pertanian (agrobisnis), telekomunikasi, koperasi, bahkan manajemen pemasaran tradisional. Hal ini dapat dipahami mengingat sebagian besar atau 78,5% dari 14.067 pondok pesantren berkedudukan di daerah pedesaan. Dengan kegiatan pengembangan ini pondok pesantren meraih minimal tiga manfaat sekaligus, yaitu pertama, mendidik dan membekali para santri dengan pengetahuan, keterampilan, dan jiwa kewirausahaan, kedua, mendidik masyarakat sekitar pondok pesantren tentang cara-cara dan teknis yang lebih maju dalam menjalankan usaha seperti pertanian (agrobisnis) yang pantas diberlakukan di pedesaan, dan sekaligus memperkenalkan berbagai komoditas baru yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih baik, serta ketiga, meningkatkan dan menambah sumber-sumber pendapatan bagi pondok pesantren dan masyarakat. Dari sini apabila terjalin hubungan kerja yang harmonis, tak ayal usaha akan lancar karena semua elemen perekonomian bergerak, menguntungkan semua yang berkecimpung dalam sinergi perekonomian tersebut, dan satu lagi, yakni dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Jika hal pertama dari manfaat dalam pengembangan ekonomi pesantren berjalan dengan baik, maka tak ayal lagi para santri yang dididik dan dibekali dengan keterampilan, pengetahuan, dan jiwa berwirausaha tersebut memiliki kesempatan, peluang, dan potensi besar dalam mengukir kesuksesan, terutama dalam bidang perekonomian. Kemudian jika hal kedua ikut beriringan dengan baik pula, maka masyarakat akan merasakan betul peran serta pesantren dalam membangun perekonomian negeri dari mulai tingkat yang paling bawah, dan masyarakat juga akan menyadari potensi besar yang terkandung di daerah pedesaan yang tak kalah penting. Kedua manfaat yangdisebutkan tadi, bila berjalan dengan baik dan lancar, maka akan merembet dan menjalar pula dengan hal ketiga, dimana tidak hanya pondok pesantren yang mendapatkan keuntungan berupa sumber-sumber pendapatan dari ladang usaha potensial, tetapi masyarakat juga turut mendapatkan pendapatan dan penghasilan karena menggunakan metode yang dikembangkan pondok pesantren dalam membuat usaha dan memajukan usahanya. 
Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan adalah satu lembaga pergerakan pendidikan yang memiliki usaha sendiri. Ada banyak unit usaha yang dimiliki, yang kesemuanya menjadi daya dan usaha menghasilkan produksi berkualitas bagi masyarakat, dimana salah satu penggarapan sektor ekonomi terbaru yang dikelola dan dikembangkan adalah memproduksi air mineral dan air murni bermerk “LANA”, berlokasi di Al-Amien II (barat) utara jalan berdampingan dengan percetakan Al-Amien. Kebutuhan air yang sangat signifikan bagi santri membuat inisiatif untuk memproduksi air mineral dan air murni bermerk milik pribadi, sehingga santri dapat menikmati produk airnya sendiri, yang lebih murah, higienis, dan aman untuk diminum. Sebagai yang dikutip bahwa air “LANA” ini diproduksi melalui 3 tahapan: reverse (proses penyaringan air dari sumber), rarefaction(proses penjernihan air setelah dari tandon), dan purifying (pemurnian air setelah proses penjernihan) sehingga dari ketiga tahapan tersebut, air kemasan dan bermerk “LANA” ini, insyaallah aman dan baik dikonsumsi. Maka dengan melihat pesatnya pengembangan yang ada, mudah-mudahan dapat menjadi manfaat bagi masyarakat, dan dapat memperdayakan kebutuhan ke arah lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar