2 W@wasan-Waw@san


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

Motivasi Menulis; Mengawali Dengan Biasa Dan Senang


Tulisan, penulis dan menulis! mereka adalah satu hal yang membuat saya senang. Mereka mengagumkan bukan? Mereka dapat memengaruhi orang saat dibaca (baik tulisannya, penulisnya, dan cara menulisnya). Banyak orang yang senang pada mereka, karena kontribusi mereka. Sebuah tulisan dapat mempengaruhi banyak orang dengan gaya bahasanya, sihir katanya, dan banyak lagi, itu berkat jasa sang penulis yang memulai untuk menulis. Jadi, kata kunci kita kali ini adalah senang. Kesenangan, menyenangkan, dan lain sebagainya. Ketika kita tengah mengalami kesenangan, rasanya seperti hal tersebut menjadi satu hal yang tidak ingin ditinggalkan. Saat senang kita tidak akan berpikir dua kali untuk melakukannya, mana ada orang yang senang berpikir dua kali untuk melakukan hal yang disenanginya itu, kecuali ada dua kesenangan atau lebih yang mesti dipilih salah satunya, hal itu otomatis harus ditentukan salah satunya, sehingga melewatkan kesenangan yang lainnya. Senang adalah satu kata ampuh dalam mengerjakan suatu hal. Dia dapat menjalar masuk menggerakkan panca indera dan hampir seluruh organ tubuh.
Darimana datangnya senang? Senang muncul saat kita mulai terbiasa melakukan hal yang dianggap memiliki daya tarik tersendiri kebanding hal lain di kemudian hari. Senang juga dapat muncul secara langsung, karenanya dia dapat datang begitu saja, jika daya tarik objek (hal) yang dilihat dirasa memiliki nilai yang sangat, luar biasa, dan belum pernah ditemukan sebelumnya. Saya berikan contoh kecil tentang senang yang datang karena keterbiasaan, yaitu ketika orang mulai senang membaca. Orang yang senang membaca, awalnya mungkin tidak langsung senang membaca begitu saja. Mereka mengawali bacaannya dari sebuah catatan-catatan kecil seperti di catatan harian di facebook, di blog, di website, dan lain sebagainya. Pada saat terbiasa membaca catatan-catatan itulah, orang memulai kesenangannya terus-menerus, bahkan sampai tak puas jika hanya membaca berupa catatan-catatan saja, melainkan bentuk lainnya seperti artikel, essay, cerpen, puisi yang hanya beberapa lembar, serta berbentuk buku tebal dengan beratus sampai beribu halaman sekalipun.

Kesenangan yang datang karena keterbiasaan, biasanya cenderung membuat orang yang bersangkutan susah keluar dari kebiasaannya tersebut, seperti halnya membaca tadi, maka ia akan susah sekali jika sehari tanpa membaca. Dari kesenangan lewat keterbiasaan, kita berlanjut pada kesenangan secara langsung (spontan). Kesenangan secara langsung terjadi karena objek (hal) yang dituju panca indera dan organ tubuh menangkap respon, sehingga terjadilah kesenangan untuk terus dekat. Dekat dalam artian keinginan, bergerak, mengamati, mendengar, dan respon keingin dekatan lain agar mencapai titik memuaskan. Kesenangan tersebut diawali keinginan yang sangat, berujung pada reaksi seluruh panca indera dan hampir seluruh organ tubuh.
Dengan demikian, reaksi yang terjadi adalah langsung dan terukur kepada objek (hal) yang dituju, dan menimbulkan tersimpannya memori baru (file baru). Tetapi ada kemungkinan besar kesenangan secara langsung ini akan terlupakan begitu saja dengan tingkat yang sangat cepat. Mengingat tidak hanya file tersebut yang tersimpan di dalam otak manusia, karena banyaknya file yang tersimpan, dan ada banyak hal yang lebih penting daripada sekedar kesenangan tersebut. Kesenangan secara langsung ini bisa dikatakan bersifat sementara. Contoh kesenangan langsung, seperti kesenangan saat melihat penampilan topeng monyet yang menarik, akan tetapi ketika penampilan topeng monyet berakhir, maka semua memori tentang topeng monyet tersebut dapat hilang nantinya, karena ada banyak pekerjaan yang lebih penting daripada sekedar mengingatnya selalu.
Dalam menulis, kita butuh yang namanya kesenangan. Tetapi kita tidak mesti senang terlebih dahulu dalam memulai menulis. Ada banyak penulis yang justru memulai pertama kali menulis, disaat hati gelisah, disaat hari yang dilalui tidak berpihak padanya alias hari yang tidak baik, disaat melihat fenomena yang naas, disaat melihat peristiwa tragedi di media, dan hal lainnya yang tak ada sangkut-pautnya dengan kesenangan. Dari kesekian banyak kondisi itulah, akan muncul kesenangan dalam menulis. Diawali dengan keadaan hati yang bersilangan dan berlawanan dengan kesenangan sebagai tahap pembiasaan, tanpa sadar kesenangan merasuk menjadi obat penawar untuk kemudian menulis, bahkan disaat hati yang gelisah. Seperti yang saya paparkan di paragraf kedua, kalau keterbiasaan membuat adanya kesenangan dalam hal apapun termasuk dalam menulis. So, biasakan menulis sejak dini, agar besar nanti kita terbiasa menulis dan menjadi kesenangan tersendiri.
Menulis itu kegiatan ringan paling produktif yang dapat menghasilkan bila perlu, akan tetapi banyak orang yang justru tidak menghiraukannya. Ya, ketimbang kita senang sementara lalu kemudian hilang, lebih baik kita membangun kesenangan dari keterbiasaan, agar terus-menerus senang sampai akhirnya, tidak pernah sedikitpun ada perasaan mati, seperti BT, GALAU, TIDAK CEMUNGUD, dan lain sebagainya (sorry pake bahasa gaul sedikit). Dengan menulis, saya yakin kita semua akan merasa lebih baik, ketimbang memendam rasa-rasa yang tidak jelas tersebut. So, pesan saya kali ini kepada pembaca yang budiman, untuk menulislah... yang terpenting adalah menulislah... biasakanlah... dan jadikan dirinya (menulis) kesenangan bagi kita.           

2 komentar:

sangpemimpiulung mengatakan...

ini khusus rubrik wawasan untuk bersama,,,

sangpemimpiulung mengatakan...

kayaknya anda harus berkomentar juga deh...

Posting Komentar