Analisis Review Jurnal
Judul
1 : Pengaruh Pemberian
Insentif dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Pematang
Siantar
Penulis : Sukarman Purba (Dosen
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan)
Tahun Terbit : 2012
Jurnal Penerbit : Majalah Generasi Kampus, Volume 5 No.
2, September 2012, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri
Medan
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Lapangan.
2.
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif survey dengan analisis jalur (path analysis).
3.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah guru
SMP Negeri di Kota Pematang Siantar dengan jumlah populasi berjumlah 305 orang
guru.
b.
Sampel
Sampel penelitian ini adalah ditentukan
dengan menggunakan tabel Kreijcie,
sehingga diperoleh sebanyak 140 orang.
c.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik proporsional random sampling, yaitu mengambil sampel
dari tiap-tiap sub-populasi (sample) dengan memperhitungkan besar kecilnya
sub-sub populasi itu.
4.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan angket
quesioner sebagai teknik pengumpulan datanya.
5.
Variabel dan Definisi Operasional
a.
Variabel
Variabel bebas = Pemberian Insentif dan Motivasi Kerja
Variabel
tergantung = Kinerja Guru SMP Negeri
b.
Definisi Operasional Variabel
1.
Pemberian Insentif adalah suatu usaha dari Sekolah untuk memberikan
tambahan di luar gaji, yang dapat
merangsang atau mendorong guru agar bekerja
lebih giat dan bersemangat guna meningkatkan
kinerjanya. Dapat berupa uang, keamanan, persahabatan, pengakuan, otonomi,
prestasi dan lain sebagainya. Dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu insentif
financial dan non-finansial.
2.
Motivasi Kerja adalah dorongan atau keinginan individu untuk
melakukan
kegiatan tertentu dalam mencapai
tujuan. Atau motivasi kerja dapat diartikan sebagai daya dorong yang
mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela mengerahkan kemampuan-nya
dalam bentuk keahliannya atau
keterampilan, tenaga dan waktu untuk
menggerakkan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan menunaikan
kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. dorongan yang dari dalam diri guru untuk mau bekerja dengan
sunguh-sungguh dan dapat
memberikan pelayanan
yang bermutu kepada siswa-siswanyauntuk mencapai tujuan yang diharapkan, dengan
indikator: berusaha memenuhi kebutuhan hidup, berusaha menyelesaikan tugas
dengan baik, peduli
terhadap pekerjaan, keinginan meningkatkan kemampuan, senang
berkompetisi, keinginan meraih prestasi, dan berani mengambil resiko.
3.
–
6.
Analisis Data
Metode statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial.
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari
masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui mean, median, modus, daftar distribusi
frekuensi dan histogram. Analisis
inferensial digunakan untuk menguji hipotesis memakai analisis
jalur (Path Analysis) yang
didahului dengan uji normalitas, homogenitas varians dan uji linieritas.
Judul
2 : Studi Komparatif
Penggunaan Metode Inkuiri dan Metode Diskusi terhadap Hasil Belajar Sejarah di
Kelas XI SMA Negeri 11 Ambon
Penulis
: Nur Aida
Kubangun (Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Pattimura
Tahun Terbit :
2013
Jurnal Penerbit :
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-6, Cetakan ke-14
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Lapangan.
2.
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah metode
deskriptif komparatif dengan menggunakan pendekatan Ex Facto.
3.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 11
Ambon yang berjumlah 581 yang
terdiri dari 7 kelas.
b.
Sampel
Sampel penelitian ini adalah kelas
XI IPS-2 yang berjumlah 30
siswa.
c.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik proporsional random sampling, yaitu mengambil sampel
dari tiap-tiap sub-populasi (sample) dengan memperhitungkan besar kecilnya
sub-sub populasi itu.
4.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini
menggunakan observasi data yaitu: penyiapan perangkat pembelajaran (Silabus,
RPP, Buku-buku yang relevan dan LKS),
kegiatan pembelajaran, Tes awal, dan tes akhir sebagai pengumpulan data.
5.
Variabel dan Definisi Operasional
a.
Variabel
Variabel bebas = Penggunaan Metode Inkuiri dan Metode Diskusi
Variabel
tergantung = Hasil Belajar Sejarah
b.
Definisi Operasional Variabel
1.
Metode inkuiri berarti serangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analistis,
sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri
adalah:
1) keterlibatan siswa secara
maksimal dalam proses pembelajaran,
2) keterarahan kegiatan secara logis
dan sistematis pada tujuan pembelajaran, dan 3) mengembangkan sikap percaya
pada diri siswa tentang apa yang
ditemukan dalam proses inkuiri.
Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan
pembelajaran berbasis konstektual. Pengetahuan dan keterampilan siswa yang
diperoleh diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi
hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk
pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
Siklus inkuiri terdiri dari: (1) Observasi
(observation), (2) bertanya (questioning),
(3) mengajukan dugaan (hypothesis), (4) pengumpulan data (data gathering),
dan (5) penyimpulan (conlusion).
2.
Diskusi merupakan kegiatan yang melibatkan sekelompok siswa, ada
yang berperan sebagai moderator dan partisipan
yang saling berkomunikasi sehingga ada timbal balik dalam kelompok sehingga
siswa bukan saja belajar dari guru
tetapi juga dari siswa lainnya. Dalam metode diskusi siswa memperoleh
pengetahuan dan menjadi partisipan yang lebih efektif di dalam kelompok sosial.
Ada beberapa diskusi yang diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran antara lain:
Diskusi kelas, diskusi kelompok, panel, konferensi. Salah satu kekuatan metode
diskusi adalah membantu guru mengamati penafsiran siswa secara individual
terhadap isu, masalah da isi materi pelajaran, Melalui kegiatan diskusi siswa mengembangkan
kemampuan berbagai dan mengevaluasi informasi, mengembangkan kemampuan untuk
memisahkan argument emosional dari penalaran dan merumuskan pandangan personal
saling memberi dan menerima.
3.
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
siswa agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran
sejarah, terutama sejarah nasional, adalah salah satu diantara sejumlah
pembelajaran, mulai dari SD sampai dengan SMA yang mengandung tugas menanamkan
semangat berbangsa dan bertanah air.
Tugas pokok pembelajaran sejarah adalah dalam rangka character building peserta didik.
Pembelajaran sejarah akan membangkitan kesadaran empati di kalangan peserta
didik, yakni sikap simpati dan toleransi terhadap orang lain yang disertai dengan kemampuan mental dan sosial untuk
mengembangkan imajinasi dan sikap kreatif, inovatif, serta partisipatif.
6.
Analisis Data
Metode statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial.
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari
masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui mean, median, modus, daftar distribusi
frekuensi dan histogram. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
memakai analisis jalur
(Path Analysis) yang didahului dengan uji normalitas, homogenitas
varians dan uji linieritas.
Judul
3 : Pengaruh
Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi
Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN
Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya)
Penulis
: Ghullam
Hamdu, Lisa Agustina (Dosen Universitas Pendidikan Indonesia)
Tahun Terbit :
2011
Jurnal Penerbit :
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No.
1, April 2011
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
Lapangan.
2.
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah metode
deskriptif korelatif.
3.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah kelas
IV SDN 18 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
b.
Sampel
Sampel penelitian ini adalah sebanyak
26 orang siswa dan dilakukan selama 4 bulan dari bulan Agustus sampai dengan November
2010.
c.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling secara sistematis (systematic
sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil
setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
4.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini
menggunakan angket quesioner yaitu: bentuk instrumen angket (skala likert)
dengan jumlah 20 soal. Angket ini terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas
sebelum dipakai di lapangan. nilai tes formatif mata pelajaran IPA yang berasal
dari data dokumentasi rata-rata prestasi belajar siswa dalam pembelajaran.
5.
Variabel dan Definisi Operasional
a.
Variabel
Variabel bebas = Motivasi Belajar Siswa
Variabel
tergantung = Prestasi Belajar IPA
b.
Definisi Operasional Variabel
1.
Motivasi belajar adalah kecenderungansiswa dalam melakukan kegiatan
belajar yangdidorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atauhasil belajar
sebaik mungkin. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan
dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung
adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan
mengarahkansikap serta peri laku pada individu belajar. Untuk peningkatan
motivasi belajar yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa
indikatorynadalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1)
Durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan,
4) Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalammenghadapi kegiatan dan kesulitan
untuk mencapai tujuan, 5) Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6)
Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7)
Tingkat kualifikasi prestasi, 8) Arah
sikapnya terhadap sasaran
kegiatan.
2.
prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan
sesuatu dalam mempelajari materipelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai
atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
6.
Analisis Data
Metode statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial.
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari
masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui mean, median, modus, daftar distribusi
frekuensi dan histogram. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
memakai analisis jalur
(Path Analysis) yang didahului dengan uji normalitas, uji korelasi dan
uji koefisien determinasi.
Judul
4 : Model Pengendali Implementasi Pendidikan Karakter
Guru-Guru
Penulis
: Wanapri
Pangaribuan (Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Medan)
Tahun
Terbit : 2012
Jurnal
Penerbit : Majalah Generasi Kampus,
Volume 5 No. 2, September 2012, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Negeri Medan
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Lapangan
dan Pustaka.
2.
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah metode
deskriptif.
3.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah Guru
Perguruan Tri Jaya Medan.
b.
Sampel
Sampel penelitian ini adalah –
(tidak diketahui)
c.
Teknik Pengambilan Sampel – (tidak diketahui)
4.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini
menggunakan angket quesioner yaitu: Tes dan angket yang dipergunakan terlebih
dahulu diuji validitas isinya oleh
dua orang pakar
yang dibuktikan dengan pernyataan hasil analisis yang mereka lakukan. Hasil stimulus tiap
periode dibandingkan dan diperoleh nilai
delta error (Δε), yaitu perubahan stimulus yang disebut juga
sensitivitas pengendalian objek kendali. Jika besar nilai delta error (Δε) adalah positif maka
objek kendali terkendalikan dengan
model pengendalian yang dirancang.
5.
Variabel dan Definisi Operasional
a.
Variabel
Model Pengendali Implementasi
Pendidikan Karakter
b.
Definisi Operasional Variabel
Pengendalian adalah
gerakan atau proses penyamaan materi dan kualitasnya terhadap tujuan awal.
Tujuan awal adalah target yang dirumuskan dan disesuaikan dengan
perencanaan. Pengertian
pengendalian manajemen dapat dipahami berdasarkan defenisi berikut.
Pengendali memastikan pencapaian tujuan
melalui mekanisme yang sesuai dengan karakteristik objek
kendali (Pangaribuan, 2011). Karakteristik objek kendali terkadang sulit
untuk diketahui sehingga pengendali harus dapat dibangun tanpa merujuk
perumusan karakteristik objek kendali (Pangaribuan, 2010). Dari
kedua pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian dapat dilakukan
kepada objek kendali yang
diketahui maupun tidak diketahui karakteristik objek kendali. Hal tersebut
disesuaikan dengan model pengendali yang
dapat mengatasi persoalan pengetahuan karakteristik objek kendali
tersebut.
6.
Analisis Data
Metode statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial.
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari
masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui mean, median, modus, daftar distribusi
frekuensi dan histogram. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
memakai analisis jalur
(Path Analysis) yang didahului dengan uji normalitas, uji korelasi dan
uji koefisien determinasi.
0 komentar:
Posting Komentar