Rabu, 17 Mei 2017

0 Analisis Review Jurnal


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Analisis Review Jurnal


Judul 1                       : Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Pematang Siantar
Penulis                        : Sukarman Purba (Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan)
Tahun Terbit             : 2012
Jurnal Penerbit         : Majalah Generasi Kampus, Volume 5 No. 2, September 2012, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan

1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Lapangan.

2.      Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif survey dengan analisis jalur (path analysis).

3.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi penelitian ini adalah guru SMP Negeri di Kota Pematang Siantar dengan jumlah populasi berjumlah 305 orang guru.
b.      Sampel
Sampel penelitian ini adalah ditentukan dengan menggunakan  tabel Kreijcie, sehingga diperoleh sebanyak 140 orang.
c.       Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling, yaitu mengambil sampel dari tiap-tiap sub-populasi (sample) dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi itu.


4.      Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan angket quesioner sebagai teknik pengumpulan datanya.

5.      Variabel dan Definisi Operasional
a.       Variabel
Variabel bebas                   =  Pemberian Insentif dan Motivasi Kerja
Variabel tergantung          =  Kinerja Guru SMP Negeri
b.      Definisi Operasional Variabel
1.      Pemberian Insentif adalah suatu usaha dari Sekolah untuk memberikan
tambahan di luar gaji, yang dapat merangsang atau mendorong guru agar bekerja
lebih giat dan bersemangat guna meningkatkan kinerjanya. Dapat berupa uang, keamanan, persahabatan, pengakuan, otonomi, prestasi dan lain sebagainya. Dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu insentif financial dan non-finansial.
2.      Motivasi Kerja adalah dorongan atau keinginan individu untuk melakukan
kegiatan tertentu dalam mencapai tujuan. Atau motivasi kerja dapat diartikan sebagai daya dorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela mengerahkan kemampuan-nya dalam bentuk  keahliannya atau keterampilan, tenaga dan waktu untuk  menggerakkan  berbagai kegiatan  yang  menjadi tanggungjawabnya dan menunaikan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. dorongan yang dari dalam diri guru untuk mau bekerja dengan sunguh-sungguh  dan  dapat
memberikan  pelayanan  yang bermutu  kepada  siswa-siswanyauntuk mencapai  tujuan yang diharapkan,  dengan  indikator: berusaha  memenuhi  kebutuhan hidup, berusaha menyelesaikan tugas dengan  baik,  peduli  terhadap pekerjaan, keinginan meningkatkan kemampuan, senang berkompetisi, keinginan meraih prestasi, dan berani mengambil resiko.
3.     

6.      Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui  mean, median, modus, daftar distribusi frekuensi dan histogram.  Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis memakai  analisis  jalur  (Path Analysis) yang didahului dengan uji normalitas, homogenitas varians dan uji linieritas.
                                                                         


Judul 2                                   : Studi Komparatif Penggunaan Metode Inkuiri dan Metode Diskusi terhadap Hasil Belajar Sejarah di Kelas XI SMA Negeri 11 Ambon
Penulis                                    : Nur Aida Kubangun (Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah 
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura
Tahun Terbit                         : 2013
Jurnal Penerbit                     : Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-6, Cetakan ke-14 

1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Lapangan.

2.      Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan menggunakan pendekatan Ex Facto.

3.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh  siswa kelas XI SMA Negeri 11
Ambon yang berjumlah 581 yang terdiri dari 7 kelas.
b.      Sampel
Sampel penelitian ini adalah kelas XI IPS-2 yang berjumlah 30
siswa.



c.       Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling, yaitu mengambil sampel dari tiap-tiap sub-populasi (sample) dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi itu.

4.      Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan observasi data yaitu: penyiapan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, Buku-buku  yang relevan dan LKS), kegiatan pembelajaran, Tes awal, dan tes akhir sebagai pengumpulan data.

5.      Variabel dan Definisi Operasional
a.       Variabel
Variabel bebas                   =  Penggunaan Metode Inkuiri dan Metode Diskusi
Variabel tergantung          =  Hasil Belajar Sejarah
b.      Definisi Operasional Variabel
1.      Metode inkuiri berarti serangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara  maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari  dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analistis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.  Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah:
1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran,
2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, dan 3) mengembangkan sikap percaya pada  diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.   
Inkuiri  merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis konstektual. Pengetahuan dan keterampilan siswa yang diperoleh diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. 
Siklus inkuiri terdiri dari: (1) Observasi (observation), (2) bertanya (questioning),  (3) mengajukan dugaan (hypothesis), (4) pengumpulan data (data gathering), dan (5) penyimpulan (conlusion).                                    
2.      Diskusi merupakan kegiatan yang melibatkan sekelompok siswa, ada yang berperan  sebagai moderator dan partisipan yang saling berkomunikasi sehingga ada timbal balik dalam kelompok sehingga siswa bukan saja belajar dari guru  tetapi juga dari siswa lainnya. Dalam metode diskusi siswa memperoleh pengetahuan dan menjadi partisipan yang lebih efektif di dalam kelompok sosial. Ada beberapa diskusi yang diberikan kepada siswa  dalam proses pembelajaran antara lain: Diskusi kelas, diskusi kelompok, panel, konferensi. Salah satu kekuatan metode diskusi adalah membantu guru mengamati penafsiran siswa secara individual terhadap isu, masalah da isi materi pelajaran, Melalui kegiatan diskusi siswa mengembangkan kemampuan berbagai dan mengevaluasi informasi, mengembangkan kemampuan untuk memisahkan argument emosional dari penalaran dan merumuskan pandangan personal saling memberi dan menerima.
3.      Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa  agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran sejarah, terutama sejarah nasional, adalah salah satu diantara sejumlah pembelajaran, mulai dari SD sampai dengan SMA yang mengandung tugas menanamkan semangat berbangsa dan bertanah air.  Tugas pokok pembelajaran sejarah adalah dalam rangka  character building peserta didik. Pembelajaran sejarah akan membangkitan kesadaran empati di kalangan peserta didik, yakni sikap simpati dan toleransi terhadap orang lain yang disertai  dengan kemampuan mental dan sosial untuk mengembangkan imajinasi dan sikap kreatif, inovatif, serta partisipatif.



6.      Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui  mean, median, modus, daftar distribusi frekuensi dan histogram. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis memakai  analisis  jalur  (Path Analysis) yang didahului dengan uji normalitas, homogenitas varians dan uji linieritas.



Judul 3                                   : Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa  Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya) 
Penulis                                    : Ghullam Hamdu, Lisa Agustina (Dosen Universitas Pendidikan Indonesia)
Tahun Terbit                         : 2011
Jurnal Penerbit                     : Jurnal  Penelitian Pendidikan Vol. 12 No. 1,  April 2011

1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Lapangan.

2.      Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif.

3.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi penelitian ini adalah kelas IV SDN 18 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
b.      Sampel
Sampel penelitian ini adalah sebanyak 26 orang siswa dan dilakukan selama 4 bulan dari bulan Agustus sampai dengan November 2010.
c.       Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.

4.      Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan angket quesioner yaitu: bentuk instrumen angket (skala likert) dengan jumlah 20 soal. Angket ini terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas sebelum dipakai di lapangan. nilai tes formatif mata pelajaran IPA yang berasal dari data dokumentasi rata-rata prestasi belajar siswa dalam pembelajaran.

5.      Variabel dan Definisi Operasional
a.       Variabel
Variabel bebas                   =  Motivasi Belajar Siswa
Variabel tergantung          =  Prestasi Belajar IPA
b.      Definisi Operasional Variabel
1.     Motivasi belajar adalah kecenderungansiswa dalam melakukan kegiatan belajar yangdidorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atauhasil belajar sebaik mungkin. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkansikap serta peri laku pada individu belajar. Untuk peningkatan motivasi belajar yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatorynadalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1) Durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalammenghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5) Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7) Tingkat kualifikasi  prestasi, 8)  Arah  sikapnya  terhadap sasaran kegiatan.
2.    prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materipelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

6.      Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui  mean, median, modus, daftar distribusi frekuensi dan histogram. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis memakai  analisis  jalur  (Path Analysis) yang didahului dengan uji normalitas, uji korelasi dan uji koefisien determinasi.

                                                     
Judul 4                                   :  Model Pengendali Implementasi Pendidikan Karakter Guru-Guru   
Penulis                                    : Wanapri Pangaribuan (Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan)
Tahun Terbit                         : 2012
Jurnal Penerbit                     : Majalah Generasi Kampus, Volume 5 No. 2, September 2012, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan

1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Lapangan dan Pustaka.


2.      Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah metode deskriptif.


3.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi penelitian ini adalah Guru Perguruan Tri Jaya Medan.
b.      Sampel
Sampel penelitian ini adalah – (tidak diketahui)
c.       Teknik Pengambilan Sampel – (tidak diketahui)

4.      Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan angket quesioner yaitu: Tes dan angket yang dipergunakan terlebih dahulu diuji validitas isinya oleh  dua  orang  pakar  yang dibuktikan dengan pernyataan hasil analisis  yang mereka lakukan. Hasil stimulus tiap periode dibandingkan dan diperoleh nilai  delta error (Δε), yaitu perubahan stimulus yang disebut  juga  sensitivitas pengendalian objek kendali. Jika besar nilai  delta error (Δε) adalah positif  maka  objek  kendali terkendalikan  dengan  model pengendalian yang dirancang.

5.      Variabel dan Definisi Operasional
a.       Variabel
Model Pengendali Implementasi Pendidikan Karakter
b.     Definisi Operasional Variabel
Pengendalian adalah gerakan atau proses penyamaan materi dan kualitasnya terhadap tujuan awal. Tujuan awal adalah target yang dirumuskan dan disesuaikan dengan perencanaan.  Pengertian pengendalian  manajemen  dapat dipahami  berdasarkan defenisi berikut.                                                                                                                 
Pengendali  memastikan pencapaian  tujuan  melalui mekanisme yang sesuai dengan karakteristik  objek  kendali (Pangaribuan, 2011). Karakteristik objek kendali terkadang sulit untuk diketahui sehingga pengendali harus dapat dibangun tanpa merujuk perumusan  karakteristik  objek kendali (Pangaribuan, 2010). Dari
kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian dapat  dilakukan  kepada  objek kendali yang diketahui maupun tidak diketahui karakteristik objek kendali. Hal tersebut disesuaikan dengan model  pengendali  yang  dapat mengatasi persoalan pengetahuan karakteristik objek kendali tersebut.

6.      Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran tentang data dari masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan melalui  mean, median, modus, daftar distribusi frekuensi dan histogram. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis memakai  analisis  jalur  (Path Analysis) yang didahului dengan uji normalitas, uji korelasi dan uji koefisien determinasi.

0 komentar:

Posting Komentar