Sebenarnya apa yang membuat kita
bisa-bisanya mengatakan kalau negeri ini, yang berpenghuni manusia ini, sudah
merdeka yang ke-70 kalinya. Kalau saja kita mau berpikir lebih jauh, kita yang
mengatakan hal itu, tidaklah benar, lantaran kemerdekaan yang kita rasakan sekarang
masihlah kemerdekaan semu. kemerdekaan yang sekarang kita klaim, adalah
kemerdekaan simbolis yang masih semu tanpa realitas dan idealitas yang
sebenarnya. Karena kemerdekaan sebenarnya ada dalam relung hati kita masing-masing,
yang kemudian dikomunalkan menjadi suatu kemerdekaan besar di dalam negeri kita
ini. Oleh karenanya kita harus benar-benar sadar bersama, harus benar-benar
bebas dari mental keterjajahan, mental kebodohan, mental latah yang selama ini
menjadi problem besar kita menghalangi kemerdekaan kita sebenarnya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
merdeka adalah bebas dari penghambaan, penjajahan dan lain sebagainya. Maka,
sebagai langkah awal sudah mesti kita harus sadar dulu, musuh utama kita, yaitu
hawa nafsu yang selama ini membelenggu diri kita untuk menelantarkan kita pada
arah keterjajahan, kebodohan, dan latah itu. Realitas buruk dan negatif dalam
kehidupan kita sehari-hari, terlihat dari banyak permasalahan yang melanda
negeri sampai sekarang.
Menurut Hedi Sasrawan dalam
artikelnya di laman Heri Sasrawan Blog, ada 17 masalah yang selama ini sulit
dihilangkan dan dicarikan solusi penanganannya sampai sekarang. Salah satunya
adalah kemiskinan. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada tahun 2014
adalah mencapai 11,25 persen atau 28,28 juta jiwa, dan akan diprediksi pada
tahun 2015, mencapai 30,25 juta jiwa atau sekitar 12,25 persen. Pada tahun
2015, ada tambahan penduduk miskin sekitar 1,9 juta jiwa. Itu artinya penduduk
miskin di Indonesia sekarang menjadi 30,18 juta jiwa, dan tinggal 0,07 juta
jiwa lagi untuk mencapai prediksi tersebut. Untuk mencapai angka tersebut, akan
dirasa sangat cepat dengan kondisi negeri seperti sekarang, bahkan dapat
melampaui prediksi yang ada. Angka persentase kemiskinan terus meningkat dari
tahun ke tahun dengan cepat, ini menjadi PR pemerintah terus-menerus, karena
melihat angka kemiskinan yang juga terus-menerus meningkat setiap tahunnya.