Menulis; Kebutuhan Orang Sukses dan Orang Ingin Sukses
Menulis adalah
kebutuhan orang sukses. Ini adalah kenyataan, yang tidak boleh dihilangkan sama
sekali keberadaannya. Para orang sukses, banyak yang kegemarannya adalah
menulis. Di saat waktu senggang, mereka menyempatkan diri untuk menulis, berupa
apa saja dengan menumpahkan segala keluhan, ide gagasan, catatan penting, dan
hal lain dalam bentuk tulisan. Hal ini tentulah bermanfaat bagi dirinya dan
orang yang membacanya (kecuali diari pribadi), sehingga banyak sekali orang
sukses yang menuangkan ide, tips, pengalaman,
solusi, tata cara, pola kehidupannya lewat tulisan menjadi buku yang
bermanfaat, dengan maksud berbagi ilmu kepada orang banyak, agar orang
termotivasi, agar orang lebih mudah dalam menghadapi situasi dan kondisi kesulitan,
agar orang mempunyai solusi untuk keluar dari problem dan dilema. Ya, intinya
keluar dari segala permasalahan.
Semua orang
bahkan tau kalau menulis adalah kebutuhannya. Namun diantaranya ada yang justru
memalingkannya, padahal ia tau kalau menulis adalah sebuah kebutuhan mendasar,
selain makan, minum, tidur, mandi dan lain sebagainya. Anda masih belum percaya
dengan saya? Mari kita perhitungankan. Nilai karakteristik seorang dapat
dilihat dari apa yang ditulisnya. Mario Teguh misalnya, dia adalah seorang
spesialis motivator, maka lihat tulisannya. Dia adalah penulis yang
mengutamakan seni menyemangati orang lain, dan punya karakteristik yang
bernilai spirit atau penyemangat. Tere Liye, dia adalah seorang novelis
sosialis, ia banyak mengangkat tema tentang seputar keberadaan manusia saat ini
alias kontemporer, namun juga dikaitkan dengan masa lalu. Maka, ia punya karakteristik
yang bernilai sosial umum. Andrea Hirata, ia adalah seorang novelis ternama
yang terbiasa mengangkat tema hubungan sains dan irasional (mustahil). Kita
bisa melihat isi dan karakteristik tulisannya, maka ia adalah seorang penulis
yang berkarakteristik tentang realistis-irasional. Itu semua tidak lepas dari
pengalaman yang mereka alami, serta kemampuannya.
Bayangkan sudah
berapa banyak karya tulis yang mereka hasilkan. Ada banyak orang yang membaca
karya-karya mereka, dan itu menguntungkan bersama, tidak ada saling merugi.
Taukah juga bahwa karakteristik dapat membuat intelejensi seseorang berpengaruh
signifikan dalam peningkatannya. Intelektualitas juga akan bertambah tidak
berkisar pada pengetahuaannya saja, tetapi juga pada kemampuannya. Inilah yang
kemudian menjadi lepasnya sisi dan aspek dari seorang penulis pada tulisannya
dengan melandasi pengetahuan dan kemampuannya. Karena begitu ada sedikit celah
pengetahuan, maka mereka akan mengungkapkannya dalam tulisan, dengan disertai
kemampuan dalam merangkai dan membumbui kata. Maka, jangan pernah meremehkan
tulis-menulis, merasa kalau catatan hanya akan dipakai saat ujian saja, saat
sekedar mencatat pelajaran di sekolah, saat menulis kebutuhan penting
menyangkut perbelanjaan, hitungan dan lain sebagainya.
Menulis adalah
kebutuhan penting untuk menjadi orang penting. Ya, bukan mementingkan diri,
karena menulis tidak untuk mementingkan diri, agar diperhatikan orang banyak.
Ada satu lagi yang bisa diunggulkan dari menulis, yakni nilai inspirasi dan
nilai kreatifitas. Para penulis yang bukan dari kalangan orang sukses, setidaknya
sudah mempunyai keunggulan, walaupun belum sampai pada tahap sukses. Karena
mereka sedikit banyaknya sudah menginspirasi orang yang membaca tulisannya
(walau sedikit misalnya). Ada banyak jalan untuk mencapai Jakarta, ada banyak
cara untuk mencapai kesuksesan, dan saya yakin menulis dapat juga membuat orang
sukses. Jadi pesan saya pada istilah kali ini, banyak-banyaklah menulis, dan
jangan berpikir kalau menulis itu membosankan. Jangan pernah bosan menulis,
karena ada banyak orang sukses dengan menulis.
0 komentar:
Posting Komentar