Minggu, 21 April 2013

0 Membudidayakan Literasi, Membangun Persepsi


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

Membudidayakan Literasi, Membangun Persepsi


Salah satu tombak kemajuan suatu peradaban adalah terdapatnya tradisi ilmiah (keilmuan) dan intelektual. Tradisi inilah yang melahirkan tonggak-tonggak peradaban, yang tidak lepas dari tulis-menulis, tidak lepas dari baca-membaca, dan selalu menghasilkan segala kesepakatan dengan proses musyawarah, diskusi ilmiah, dan kajian pemufakatan. Sehingga dapat berjalan dan bertahan.


Tentu kita ingat puncak kejayaan umat islam disaat Kekhalifahan Dinasti Abbasiyah. Ilmu pengetahuan begitu maju, berkembang dan menyebar pesat sampai ke seantero dunia. Cabang-cabang ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, astronomi, ekonomi, matematika, filsafat, sains, ekologi, sastra, dan lain sebagainya, semuanya menjadi icon ulama-ulama yang hidup pada saat itu, bahkan ada banyak ulama pada saat itu yang menguasai lebih dari satu cabang ilmu pengetahuan.

Hal-hal semacam itu membuktikan bahwa keilmuan pada saat itu merupakan corak keunggulan, pentradisian dan pembudidayaan. Sehingga pada masa itu, islam memperoleh masa keemasan dan kejayaan. Menilik hal tersebut, dengan mengaca-bandingkan dan menginginkan kembali adanya pentradisian keilmuan, Pusdilam dengan segala bentuk dan rangkaian kegiatannya, berkemauan membangun geliat tradisi serta budaya tersebut, yang sudah lama mengalami penurunan secara signifikan. Kegiatan yang diusung, diantaranya adalah pengiriman kontingen dalam rangka partisipasi LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah).       

Kegiatan ini dilatar belakangi keinginan untuk bersaing bersama sekolah-sekolah luar dengan kategori unggulan bahkan favorit, yang mempunyai geliat kemampuan tulis-menulis, khususnya dalam riset dan jurnalistik. Didasari oleh perkembangan santri dalam dunia tulis-menulis, kami berusaha untuk menjadi mediasasi guna mencanangkan stabilitas jurnalistik yang kini semakin mengarah pada dinamisasi positif. Banyak dari santri yang tergabung dalam buletin-buletin shofnya masing-masing,  menunjukkan kredibilitas pada almamaternya serta masyarakat, bahwa mereka mampu membuat inovasi, kreativitas, serta trobosan yang ujungnya dapat berguna dan bermanfaaat demi meningkatkan mutu pendidikan di tanah air ini.

Kita tahu bahkan menyaksikan situasi pendidikan di tanah air ini, yang makin hari ke hari menelan begitu banyak pil pahit. Kurikulum pendidikan yang belum menemukan sasaran yang tepat, banyak para pendidik yang kredibilitasnya tidak meyakinkan dan memuaskan, dan permasalahan metodologi pembelajaran yang kebanyakan monoton, yang kesannya tidak memperhatikan kebutuhan anak didiknya. Dengan mengembangkan SDM lewat penelitian, riset dan jurnalistik, dapatlah disaring, dianalisa, dikaji, dam diambil kesimpulan, dimanakah letak permasalahan yang menjadi dialektika promblematik yang dimaksud. Inilah yang namanya mempermudah dan mengurangi isu-isu pendidikan dengan reputasi buruk.

Sebagaimana yang dilansir, LKTI yang diusung ini bertemakan “Menuju Madura Sejahtera melalui Pendidikan yang Berkualitas”, dari tema yang digagaskan saja sudah jelas berarti pendidikan adalah satu momentum penting demi pemberdayaan SDM berkualitas. Tidak ada kata remeh dalam pendidikan! Sampai kesejahteraan tampak ke permukaan.

Pemberdayaan SDM merupakan kunci regenerasi penting, mengarah pada idealisme. Dengan kata lain, jika pemberdayaan SDM tidak dilakukan secara menentu, konsisten, dan maksimal, malah akan berdampak pada kesenjangan pemikiran, kekurangan inovasi, dan kreativitas yang tak mumpuni. Kesemuanya adalah suatu yang tak diinginkan oleh kita bukan! Karena kita tidak suka dengan sesuatu yang setengah-setengah. LKTI ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2013. Berlangsung dengan hikmat dan lancar, walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan. Namun demikian patut kita syukuri karena kontingen Al-Amien Prenduan pulang tidak dengan tangan hampa, dengan menggondol juara pertama mengungguli sekolah-sekolah pastisipan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar